MAKALAH
MANAJEMEN
PEMASARAN ERA REVOLUSI INDUSTRI
“TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERKAIT DENGAN RANTAI PASOK”
Disusun Oleh:
Aulia Dita Muistika
Indah Ayu Nur Cahyaty
Ratih Pratiwi
Kelas
4EA26
Kelompok
4
Dosen
Vely Randyantini
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan kasih‐Nya, atas anugerah
hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta petunjuk‐Nya sehingga kami
diberikan kemampuan dan kemudahan dalam penyusunan makalah manajemen pemasaran era revolusi industri tentang teknik
pengambilan keputusan terkait dengan rantai pasok.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih belum cukup baik, kami menyadari masih banyak
kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. kami juga menyadari
bahwa kami masih banyak mempunyai keterbatasan pengetahuan dalam materi,
sehingga menjadikan keterbatasan bagi saya pula untuk memberikan penjelasan
yang lebih dalam tentang masalah ini, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.
Akhir
kata, kami mohon maaf sebesar-besarnya bila terdapat kekurangan dan kesalahan.
Semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita dan juga dapat menambah
pengetahuan kita agar dapat lebih luas lagi.
Jakarta, Desember
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Di era yang
kompetitif ini, perusahaan atau organisasi dituntut agar lebih kompetitif lagi
agar bisa survive di pasar. Salah satu faktor yang berperan penting untuk
mengungguli pesaing-pesaing lain ialah dengan cara menerapkan manajemen rantai
pasok atau biasa disebut Supply Chain Management (SCM) yang efektif dan
efisien. Penerapan Supply Chain Management (SCM) yang efektif dan efisien akan
membuat perusahaan secara tidak langsung menekan costnya, serta meningkatkan
produktivitas atau outputnya.
Supply Chain
Management mencakup semua kegiatan yang terintegrasi untuk membawa produk ke
pasar dan menciptakan kepuasan pelanggan. Kegiatan dalam Supply Chain
Management antara lain adalah operasi dalam manufaktur, pembelian,
transportasi, dan distribusi fisik yang saling terintegrasi dalam sebuah
proses. Proses ini menghubungkan semua mitra dalam sebuah rantai.
Selain departemen
dalam organisasi, mitra ini meliputi vendor, operator, perusahaan ketiga, dan
sistem penyedia informasi. Dalam organisasi, rantai pasokan mengacu pada berbagai
bidang fungsional, meliputi inbound dan outbound transportasi, pergudangan, pengadaan
barang, dan penyediaan barang. Peramalan, perencanaan produksi dan penjadwalan,
pemrosesan order, dan layanan pelanggan semua adalah bagian dari proses ini
juga. Yang penting juga adalah mewujudkan sistem informasi yang sangat
diperlukan untuk memerantai semua kegiatan ini.
Setiap usaha bisnis
selalu membutuhkan pihak lain agar usahanya dapat berjalan dengan baik.
Kemitraan dengan pihak lain umumnya terjadi dalam hal penyediaan bahan baku
atau pasokan material atau barang untuk diolah atau dijual kepada konsumen
akhir. Manajemen Rantai Pasok atau yang dikenal dengan istilah Supply Chain
Management (SCM) sangat penting dalam kaitannya dengan kemudahan pelanggan.
Pelanggan memperlukan produk atau barang tersebut secara cepat. Oleh karena
itu, penting untuk mengolah rantai pasokan agar pelanggan tidak kesulitan dan
selalu memperoleh barang.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa saja tantangan menentukan pemasok?
2. Bagaimana rantai nilai dan peran strategic
pemasaran global
3. Bagaimana alternatif strategi pemasok?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tantangan menentukan pemasok
2. Mengetahui rantai nilai dan peran strategic
pemasaran global
3. Mengetahui alternatif strategi pemasok
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tantangan Menentukan Pemasok
Tantangan dalam
menentukan pemasok adalah untuk mewujudkan nilai yang akan memenuhi kebutuhan
pelanggan. Manajemen rantai pasok merupakan integrasi aktivitas-aktivitas yang
berawal dari pengadaan barang dan jasa, mengubah bahan baku menjadi barang
dalam proses dan barang jadi, serta mengantarkan barang-barang tersebut kepada
para pelanggannya dengan cara yang efisien. Dalam definisi tersebut, secara
umum pemahaman rantai pasok akan mengandung makna terjadinya aliran material
dari awal sampai ke konsumen dengan memperhatikan faktor ketepatan waktu,
biaya, dan jumlah produknya.
Pemasok atau
supplier merupakan salah satu bagian yang termasuk di dalam segmen. Segmen
adalah suatu subunit dari sebuah perusahaan yang cukup penting dalam pembuatan
laporan kinerja, atau dapat diartikan sebagai kontribusi laba dari berbagai
aktivitas atau unit-unit lainnya dalam organisasi (Hansen & Mowen, 2001)
Setiap pemasok atau supplier pada umunya hampir sama, namun karakteristik yang
dimiliki oleh masing-masing pemasok adalah berbeda. Untuk memperoleh
pemasok yang memiliki biaya yang paling rendah maka diperlukan sebuah metode
untuk mengukur efektifitas dan efisiensi dari setiap pemasok.
2.2 Rantai Nilai Dan Peran Strategic Pemasaran Global
Rantai nilai (value chain) merupakan
kelompok organisasi secara vertikal lurus yang dapat menambah nilai pada barang
atau jasa dalam pergerakan dari supplier dasar ke produk jadi yang disalurkan
pada pelanggan dan organisasi pemakai akhir. Istilah value chain dipakai untuk
memfokuskan pada proses, aktivitas, organisasi dan struktur yang dikombinasikan
untuk menciptakan nilai pada pelanggan sebagai produk yang bergerak dari nilai
aslinya kepada pemakai akhir.
Rantai nilai mengungkapkan tiga macam peranan untuk
pemasaran dalam strategi persaingan global, yaitu :
1. Peranan yang
berkaitan dengan konfigurasi pemasaran. Walaupun banyak kegiatan pemasaran
harus dilakukan dalam setiap negara, value dapat didapatkan dengan memusatkan
beberapa kegiatan pemasaran pada suatu lokasi saja. Servis, contohnya, harus
tersebar disetiap negara. Akan tetapi, pelatihan sebagian dipusatkan pada suatu
lokasi.
2. Peranan
kedua dari pemasaran adalah koordinasi kegiatan pemasaran di seluruh negara
untuk meningkatkan pengetahuan perusahaan. Integrasi ini dapat memiliki
berbagai bentuk, termasuk transfer pengalaman relevan melintasi batas-batas
negara dalam bidang-bidang seperti manajemen pelangganan global, dan penggunaan
pendekatan atau metode serupa untuk riset pemasaran, pemosisian produk, atau
kegiatan pemasaran yang lain.
3. Peranan
ketiga dari pemasaran adalah memanfaatkan peluang untuk keunggulan di bagian
hulu dalam rantai nilai. Salah satu contoh kasusnya ialah pengembangan kamera
Canon model AE-1. Riset menyediakan informasi mengenai kebutuhan pasar yang
membuat Canon mampu mengembangkan produk Global. Unsur hulu dari rantai nilai
menarik manfaat dari informasi ini dan membuat Canon mampu mengembangkan produk
yang seragam bentuk fisiknya yang memerlukan suku cadang lebih sedikit,
berkurangnya rekayasa, persediaan yang lebih rendah, dan masa produksi yang
lebih lama dari pada yang dapat diperoleh perusahaan bila perusahaan
mengembangkan produk yang disesuaikan dengan kondisi unik dalam masing-masing
pasar nasional.
2.3 Alternatif Strategi Pemasok
Terdapat lima strategi yang dapat dipilih perusahaan
untuk melakukan pembelian kepada supplier yaitu adalah sebagai berikut:
1. Banyak
Pemasok (Many Supplier)
Strategi ini
memainkan antara pemasok yang satu dengan pemasok yang lainnya dan membebankan
pemasok untuk memenuhi permintaan pembeli. Para pemasok saling bersaing secara
agresif. Meskipun banyak pendekatan negosiasi yang digunakan dalam strategi
ini, tetapi hubungan jangka panjang bukan menjadi tujuan. Dalam pendekatan ini,
tanggung jawab dibebankan pada pemasok untuk mempertahankan teknologi,
keahlian, kemampuan ramalan, biaya, kualitas dan pengiriman.
2. Sedikit
Pemasok (Few Supplier)
Dalam
strategi ini, perusahaan mengadakan hubungan jangka panjang dengan para pemasok
yang komit. Karena dengan cara ini, pemasok cenderung lebih memahami
sasaran-sasaran luas dari perusahaan dan konsumen akhir. Penggunaan hanya
beberapa pemasok dapat menciptakan nilai denganmemungkinkan pemasok mempunyai
skala ekonomis dan kurva belajar yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya
produksi yang lebih rendah. Dengan sedikit pemasok maka biaya mengganti
partner besar, sehingga pemasok dan pembeli menghadapi resiko akan menjadi
tawanan yang lainnya. Kinerja pemasok yang buruk merupakan salah satu resiko
yang dihadapi pembeli sehingga pembeli harus memperhatikan rahasia-rahasia
dagang pemasok yang berbisnis di luar bisnis bersama.
3. Vertical
Integration
Artinya
pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli,
atau dengan benar-benar membeli pemasok atau distributor. Integrasi vertical
dapat berupa:
Integrasi ke
belakang (Backward Integration) berarti penguasaan kepada sumber daya, misalnya
Perusahaan Mobil mengakuisisi Pabrik Baja. Integrasi kedepan (Forward
Integration) berarti penguasaan kepada konsumennya, misalnya Perusahaan Mobil
mengakuisisi Dealer yang semula sebagai distributornya.
4. Kairetsu
Network.
Kebanyakan
perusahaan manufaktur mengambil jalan tengah antara membeli dari sedikit
pemasok dan integrasi vertical dengan cara misalnya mendukung secara financial
pemasok melalui kepemilikan atau pinjaman. Pemasok kemudian menjadi
bagian dari koalisi perusahaan yang lebih dikenal dengan kairetsu.
Keanggotaannya dalam hubungan jangka panjang oleh sebab itu diharapkan dapat
berfungsi sebagai mitra, menularkan keahlian tehnis dan kualitas produksi yang
stabil kepada perusahaan manufaktur. Para anggota kairetsu dapat
beroperasi sebagai subkontraktor rantai dari pemasok yang lebih kecil.
5. Perusahaan
Maya (Virtual Company)
Perusahan
Maya mengandalkan berbagai hubungan pemasok untuk memberikan pelayanan pada
saat diperlukan. Perusahaan maya mempunyai batasan organisasi yang tidak tetap
dan bergerak sehingga memungkinkan terciptanya perusahaan yang unik agar dapat
memenuhi permintaan pasar yang cenderung berubah. Hubungan yang terbentuk dapat
memberikan pelayanan jasa diantaranya meliputi pembayaran gaji, pengangkatan
karyawan, disain produk atau distribusinya. Hubungan bisa bersifat jangka
pendek maupun jangka panjang, mitra sejati atau kolaborasi, pemasok atau
subkontraktor. Apapun bentuk hubungannya diharapkan akan menghasilkan kinerja
kelas dunia yang ramping. Keuntungan yang bisa diperoleh diantaranya
adalah: keahlian manajemen yang terspesialisasi, investasi modal yang renadh,
fleksibilitas dan kecepatan. Hasil yang diharapkan adalah efisiensi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tantangan dalam
menentukan pemasok adalah untuk mewujudkan nilai yang akan memenuhi kebutuhan
pelanggan. Manajemen rantai pasok merupakan integrasi aktivitas-aktivitas yang
berawal dari pengadaan barang dan jasa, mengubah bahan baku menjadi barang
dalam proses dan barang jadi, serta mengantarkan barang-barang tersebut kepada
para pelanggannya dengan cara yang efisien
Rantai nilai (value chain) merupakan
kelompok organisasi secara vertikal lurus yang dapat menambah nilai pada barang
atau jasa dalam pergerakan dari supplier dasar ke produk jadi yang disalurkan
pada pelanggan dan organisasi pemakai akhir.
Rantai nilai mengungkapkan tiga macam peranan untuk
pemasaran dalam strategi persaingan global, yaitu Peranan yang berkaitan dengan
konfigurasi pemasaran, koordinasi kegiatan pemasaran di seluruh negara untuk
meningkatkan pengetahuan perusahaan, dan memanfaatkan peluang untuk keunggulan
di bagian hulu dalam rantai nilai.
Terdapat lima strategi yang dapat dipilih perusahaan
untuk melakukan pembelian kepada supplier yaitu Banyak Pemasok (Many Supplier),
Sedikit Pemasok (Few Supplier), Vertical Integration, Kairetsu Network, dan Perusahaan
Maya (Virtual Company).
DAFTAR
PUSTAKA
http://virellp.blogspot.com/2019/06/tantangan-dalam-menentukan-pemasok.html?m=1
http://megaleonitaa.blogspot.com/2018/12/manajemen-pemasaran-global_28.html?m=1