Rabu, 05 Oktober 2016

KEBUDAYAAN INDONESIA YANG DI KLAIM NEGARA ASING


1.     Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai bangsa yang luhur dan memiliki keragaman budaya yang tersebar di seluruh nusantara. Mulai dari kesenian, adat-istiadat hingga makanan melekat mewarnai keragaman bangsa Indonesia. Tidak heran,  karena begitu banyaknya budaya yang kita miliki, justru membuat kita tidak mengetahui apa saja budaya yang ada Indonesia. Bahkan kita sendiri  sebagai generasi muda terkadang melupakan budaya daerah kita. Ironis memang, orang Indonesia tetapi tidak tahu ciri khas bangsanya sendiri. Lihat diri kita masing-masing, sebetulnya kita jugalah yang tidak mau tahu akan keluhuran budaya sendiri. Salah satu penyebabnya adalah globalisasi.
Di era globalisasi ini , tentunya akan sangat berpengaruh pada dinamika budaya di setiap negara. Khususnya di Indonesia, hal ini bisa dirasakan dan sangat menonjol nampaknya. Begitu bebas budaya yang masuk dari berbagai arus kehidupan. Pribadi yang ramah-tamah juga sangat mendukung masuknya berbagai budaya tersebut. Ditambah lagi generasi muda kita yang terkesan bosan dengan budaya yang mereka anggap kuno. Namun, masuknya budaya dari luar justru kerap berimbas buruk bagi bangsa ini. Misalnya budaya berpakaian, gaya hidup, segi iptek, maupun adat-istiadat. Semua itu berdampak sangat buruk dan dengan mudah dapat menggeser budaya asli Indonesia.
Kita sebenarnya belum siap menerima era globalisasi. Gaya hidup kita semakin menjurus ke arah barat yang individual dan liberal. Budaya gotong-royong pun semakin memudar. Dari segi iptek, sebagian besar juga berdampak buruk bagi kita. Yakni penyalahgunaan teknologi kerap kali terjadi. Kemudian, belum ada filterisasi budaya yang masuk. Begitu mudah budaya masuk tanpa ada penyaringan kesesuaian dengan budaya asli kita. Akibatnya kita seperti berjalan mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern. Tetapi sayangnya budaya luhur yang dulu melekat dalam diri, perlahan semakin menghilang. Parahnya, budaya daerah yang ada dan kita junjung tinggi justru semakin kita abaikan.

Budaya indonesia di klaim Negara lain? Kok bisa? Kalau sudah begini siapa yang salah?
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan keanekaragaman hayati yang melimpah. Semua yang dimiliki Indonesia tentu menjadi kebanggaan rakyatnya yang jumlahnya ratusan juta yang berjajar di pulau – pulau yang jumlahnya juga ribuan. Tersusun dari pulau-pulau, tak heran jika Indonesia begitu kaya dengan warisan budaya yang hingga kini masih lestari terjaga. Namun seiring waktu, budaya Indonesia seakan tergusur dengan modernisasi dan tinggal segelintir kelompok yang mampu mempertahankan keutuhannya.
Hal itulah yang kemudian menjadi celah bagi negara lain, untuk mengklaim budaya Indonesia menjadi milik mereka. Sebagai warga negara tentu tak terima dengan pengakuan negara lain atas budaya kita. Terlebih ketika kita kalah start untuk mematenkan budaya negeri sendiri dan terlanjur diambil negara lain. Dan berikut sederet budaya milik Indonesia yang sempat diklaim oleh negara lain yang berhasil direbut dan kembali menjadi milik Indonesia.
1.     TARI
Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia. Bahkan di Indonesia  sendiri terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
Berikut tarian indonesia yang di klaim oleh Negara Malaysia:

1.      Tari Pendet

            Satu lagi budaya Indonesia yang sempat diklaim oleh negara Malaysia, yaitu Tari Pendet. Tari yang berasal dari Pulau Bali ini sempat menjadi budaya yang dimasukkan dalam iklan pariwisata visit year Malaysia yang ditayangkan di Discovery Channel berjudul ‘Enigmatik Malaysia’ di tahun 2009 silam.
          Menurut pemerintah Malaysia, mereka tidak bertanggung jawab atas iklan  karena dibuat oleh Discovery Channel Singapura. Untungnya hal ini bisa kembali damai setelah pihak Discovery TV melayangkan surat permohonan maaf kepada kedua negara dan menyatakan bahwa jaringan televisi itu bertanggung jawab penuh atas penayangan iklan tersebut.
           Awalnya, tari pendet diciptakan sebagai gerakan pemujaan yang banyak diperagakan di tempat ibadah umat Hindu di Bali. Setiap ekspresi gerak yang ditampilkan melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Namun seiring dengan perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah tari Pendet sebagai ‘ucapan selamat datang’ yang diberikan pada orang-orang yang berkunjung ke pulau seribu pura itu.


2.      Tari Tor-tor dan Gordang Sambilan.



           Minggu, 17 Juni 2012, masyarakat Indonesia  ramai membicarakan “klaim” Malaysia atas Tari Tor-tor dan Gordang Sambilan. Budaya tari tor-tor sudah ada sejak 500 tahun lalu di suku Mandailing, Sumatra Utara. Tari tor – tor pun sempat diklaim Malaysia bersama dengan kain ulos dan gondang 9. Keriuhan ini berasal dari berita di situs malaysia yang menyatakan akan     meregistrasi tari Tor-tor dan Gordang Sambilan sebagai peninggalan nasional Malaysia. 


3.      Tari Reog Ponorogo

           Kesenian yang berasal dari Jawa Timur itu sempat ditarikan di Malaysia dan dinamakan Tari Barongan. Kontroversi timbul karena bentuk topeng dadak merak serupa dengan milik reog Ponoroga  dan bertuliskan “Malaysia” di bagian atasnya. Hal ini memicu protes, karena menjadi pengetahuan banyak kalangan jika Reog menjadi simbol budaya kota Ponorogo. Terlebih ada kisah rakyat yang mengangkat wujud Reog ini di Indonesia.
             Pemerintah Malaysia mengaku tidak pernah melakukan klaim, namun tindakan di atas menjadikan banyak seniman protes keras. Untuk itu, usaha mendaftarkan kesenian ini kepada UNESCO akan segera dilakukan di tahun 2015 ini.


2.     PULAU
             Suatu negara pasti tidak akan bisa berdiri tanpa adanya wilayah, berupa pulau, dsb. Nah hal ini yang menjadi momok buat Indonesia, karena banyaknya pulau, mulai dari yang besar segede kalimantan sampai yang kecilnya seuprit, Indonesia punya banyak pulau, dan beberapa pulau Indonesia ternyata ada yang diklaim Malaysia.
1.      Pulau Jemur di Riau.

            PEKANBARU, KOMPAS.com — Sejumlah laman internet mencantumkan Pulau Jemur di Provinsi Riau sebagai bagian dari daerah tujuan pariwisata Negeri Selangor, Malaysia.
Informasi mengenai penawaran Pulau Jemur sebagai daerah tujuan wisata tersebut dapat diakses di sejumlah situs pariwisata Travel Journal dan laman Osvaja.net yang menyebutkan bahwa Pulau Jemur sebagai destinasi wisata Negara Bagian Selangor, Malaysia.

2.      Pulau Sipadan dan Ligitan.
            Sipadan merupakan wilayah pulau kecil yang berada di wilayah NKRI. Lokasinya tak jauh dari pulau Kalimantan/Borneo (di sebelah utara pulau Tarakan, Kalimantan Timur). Pulau ini pernah disengketakan antara Indonesia dan Malaysia hingga akhirnya masuk ke Mahkamah Internasional.
            Bersama Sipadan, pulau Ligitan juga dipersengketakan antara Indonesia dan Malaysia sampai ke Mahkamah Internasional. Ligitan adalah sebuah pulau kecil di ujung timur laut pulau Kalimantan/Borneo. Pulau ini luasnya sekitar 7,9 hektare.
            Namun Mahkamah Internasional memutuskan bahwa Malaysia dianggap lebih dominan daripada Indonesia dalam mengelola pulau ini, kemudian menjadi bagian wilayah Malaysia pada tahun 2003 akan tetapi ICJ gagal dalam menentukan batas di perbatasan laut antara Malaysia dan Indonesia di selat Makassar.
3.      Pulau Ambalat.
            Ambalat adalah blok laut dengan luas mencakup 15.235 kilometer persegi yang terletak di Laut Sulawesi atau Selat Makassar dan berada di dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah, Malaysia, dan Kalimantan Timur, Indonesia.
Malaysia mengklaim wilayah Ambalat masuk dalam wilayahnya. Padahal, wilayah ini merupakan wilayah sah NKRI. Seperti dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat masalah ini memanas pada 2005 silam.

3.     SENJATA TRADISIONAL
            Senjata tradisional juga merupakan aset penting bagi Indonesia, selain secara turun - temurun memiliki histori maupun kisah legenda atau semacamnya. Senjata tradisional juga erat kaitannya berhubungan dengan orientasi suatu masyarakat di suatu daerah dalam menjalani kehidupannya sehari - hari, ini dia beberapa Senjata Tradisional yang di Klaim oleh Malaysia.
1.      Badik Tumbuk Lada yang sering ditemui di Riau, Deli, dan Siak.

            Di situs resmi Perpustakaan Negara Malaysia, ia disebut warisan budaya Malaysia.
            Sumber: http://malaysiana.pnm.my/05/0501badik.htm
                         http://malaysiana.pnm.my/05/0508tumbuk%20_lada.htm
2.      Keris

            Keris merupakan salah satu senjata para raja Majapahit. Wilayah yang paling banyak memakai keris adalah Jawa, Madura, Nusa Tenggara, Sumatera, Pesisir Kalimantan dan Sulawesi. Malaysia tak bisa mengklaimnya karena sejarah membuktikan bahwa budaya Indonesia.
Bukti keris merupakan budaya Indonesia terdapat di Candi Borobudur. Dalam satu panel relief Candi Borobudur (abad ke-9) yang memperlihatkan seseorang memegang benda serupa keris.
4.     KESENIAN TRADISIONAL
            Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos berfungsi menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan. Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat.
Kesenian indonesia yang di klaim negara tetangga 
1.      Wayang Kulit
            Malaysia pernah mengklaim wayang kulit sebagai budayanya. Padahal sudah jelas wayang kulit ini adalah budaya khas Jawa. Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 27 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi.
2.      Kuda Lumping
            Tarian ini berasal dari Jawa. Namun, orang – orang Jawa mewariskannya kepada anak – anaknya yang sudah menetap di Malaysia sehingga diklaim sebagai budaya warisan negeri Jiran.
5.     ALAT MUSIK TRADISIONAL
            Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik. Namun sayangnya, sebagian masyarakat Indonesia sendiri mengalami kesulitan untuk mengetahui macam-macam nama, jenis alat musik tradisional di Indonesia khususnya di Jawa Barat karena banyak sekali alat musik tersebut hingga ada sebagian alat musik di Indonesia yang belum dipatenkan. Kekurangan lainya yaitu pengetahuan musisi-musisi tradisional mendokumentasikan hasil karya mereka adalah salah satu penyebab mengapa banyak budaya Indonesia yang diklaim negara asing.
Berikut adalah contoh alat musik tradisional yang diklaim oleh negara asing :
1.      Angklung
            Salah satu budaya Indonesia yang sempat diklaim negara lain adalah alat musik Angklung. Alat musik tradisional yang dikembangkan masyarakat Sunda, di Pulau Jawa ini sempat diklaim menjadi warisan budaya negeri Jiran Malaysia. Klaim angklung ini dituangkan dalam situs www.malaysiana.pnm.my dan www.musicmall_asia.com. Di situs ini pengunjung dijelaskan tentang segala hal tentang angklung, mulai dari bahan, fungsi hingga suara                     angklung yang disisipkan pada website tersebut.
            Tidak terima dengan klaim negara sebelah, Indonesia memperjuangkan paten warisan dunia itu kepada badan UNESCO. Dan akhirnya pengukuhan angklung pun terjadi pada tahun 2010 silam, yang mengakui alat musik asal Sunda tersebut sebagai warisan budaya dari Indonesia.

2.      Gamelan Jawa
            Gamelan Jawa merupakan alat musik khas Jawa yang terdiri dari berbagai macam alat musik. Selain bonang, gong, ada pula rebab dan alat musik lainnya yang biasanya mengiringi wayang.
Situs pemerintah Malaysia, warisan.gov.my, memasukkan gamelan ke dalam Statistik Daftar Warisan dan Warisan Kebangsaan Malaysia. Gamelan terdaftar dengan nomor P.U.(A) 78. Persoalan ini sempat mengemuka tahun 2009. Gamelan yang ada di Malaysia sama dengan gamelan yang berasal dari Jawa. Alat-alatnya terdiri dari Gong Agong, Gong Sawokan, Gendang Ibu, Gendang Anak, dan Saron. Gamelan di Malaysia pertama kali diperkenalkan di Pahang pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Muaddzam Shah.

Kesimpulan
            Perselisihan budaya antara Indonesia dan Negara lain terutama Malaysia, yang sudah mengklaim kebudayaan Indonesia, membuat masyarakat Indonesia merasa di rugikan karena merasa kebudayaannya di curi dan di akui oleh Negara lain. Karena rasa kurang perduli dan kurang tertarik dengan kebudayaan sendiri, tidak sedikit kebudayaan Indonesia yang sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia di klaim oleh bangsa lain. Maka dari itu pemerintah harus segera menindaklanjuti masalah klaim kebudayaan Indonesia. Dan untuk generasi muda, mulai lah mengenal dan mencintai kebudayaan Negara sendiri. Agar kebudayaan yang kita miliki tidak di rebut semua, Tidak hanya agar tidak di rebut, tetapi kita buat agar kebudayaan kita tidak pudar dengan seiringnya waktu, agar generasi muda berikutnya masih bisa mengetahui kebudayaan Indonesia yang sangat indah dan menarik.
            Upaya kita agar kebudayaan kita tidak di klaim seenaknya oleh Negara lain kita harus melestarikan kebudayaan kita, contohnya seperti mengajarkan adik-adik kita tentang lagu-lagu tradisional, tarian-tarian tradisional, dan lain sebagainya. Dengan cara itu generasi-generasi muda selanjutnya masih bisa merasakan kebudayaan dari Negaranya sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar